kreatifitas santri

Foto saya
pemalang, jawa tengah, Indonesia
santri indonesia

Senin, 27 Mei 2019

khutbah idul fitri paling sedih

ismabaiturrohman.blogspot.com 
خطبة الأولى
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اللهُُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ ۞ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ ۞ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ
اللهُ اَكْبَرُ كُلَّمَا هَلَّ هِلاَلٌ وَأَبْدَرْ ۞ اللهُ اَكْبَرُ كُلَّمَا صَامَ صَائٍمٌ وَأَفْطَرْ ۞ اللهُ اَكْبَرُ كُلَّمَا تَرَاكَمَ سَحَابٌ وَأَمْطَرْ
 ۞ وَ كُلَّمَا نَبَتَ نَبَاتٌ وَأَزْهَرْ ۞ وَ كُلَّمَا أَطْعَمَ قَانِعٌ الْمُعْتَرْ۞
اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ
اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً، لاَإلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
.
الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالْاِتِّحَادِ وَالْجَمَاعَةْ . وَنَهَانَا عَنِ التَّفَرٌّقِ وَالْعَدَاوَةْ . أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ . وَ أَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَامُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ . اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدَنَامُحَمَّدٍ ابْنِ عَبْدِ اللهِ . وَعَلَى آلِهِ وَاَصْجَابِهِ وَمَنْ وَلَهْ . وَلاَ حَوْلاَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهْ . اَمَّا بَعْدَهْ .
أعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ۞ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ۞ يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ۞ وَقَالَ أَيْضًا۞ يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً۞ وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامِ ۞إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا۞
أيُّها الْحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِالتَّقْوَى الله إِعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمُ السُّرُوْر وَيَوْمُ الْمَغْفُوْر
جَعَلَنَا اللهُ وَإيَّكُمْ مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَالْمَقْبُوْلِيْنَ كُلُّ عَامٍ وَنَحْنُ بِخَيْرٍ آمِيْن
اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ
Hadirin Rohimakumulloh
Perbedaan bukan sesuatu yang harus dipermasalahkan, karena keindahan pelangi berawal dari perbedaan.
Mungkin hanya itu kalimat pembuka hutbah idulfitri  kali ini.
Ramadan kali ini kita jalani ditengah-tengah ricuhnya pesta demokrasi.  Perbedaan bendera menjadi  faktor utama pemicu permusuhan dan perselisihan diantara masyarkat indonesia, sesama muslim bahkan diantara keluarga. Keharmonisan dalam keluarga yang telah dibangun sekian lama dalam sekejap hancur menyisakan dendam tak berkesudahan.
Marilah kita sudahi dendam dan perselisihan yang hanya akan menjauhkan kita dari keharmonisan dan kebagahiaan didalam keluarga. Idul fitri menjadi momen yang sangat tepat untuk saling membuka diri, menerima perbedaan untuk saling meminta maaf dan memaafkan orang lain. Sesuai hadist nabi :
اختلاف  امتي رحمة
اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ ۞ اللهُ اَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Idul fitri bukan pesta tahunan yang hanya kita nikmati sesaat. Namun lebih dari itu, idul fitri merupakan awal perubahan dari sifat kemunafikan. Untuk apa saat ini kita teteskan air mata, merasa salah dan berdosa, merasa menjadi manusia paling hina, jika setelah kembali dari tempat ini, kelakuan bejad kita justru semakin meningkat. Meninggalkan solat lima waktu seolah menjadi kewajiban yang dibanggakan. Menceritakan aib orang lain menjadi makanan pokok yang sulit ditinggalkan saat berkumpul dengan orang yang sepemikiran. Marah, iri dan dengki menjadi ekspresi utama saat orang lain mendapatkan kebahagiaan, pangkat dan kejayaan.   Sudah lupakah kita dengan dawuh sohabat umar :
حاسبوا انفسكم قبل ان تحاسبوا
Koreksi diri kalian sebelum kalian mengoreksi orang lain.
Jangan hanya mencari kesalahan orang lain tanpa mengakui kesalahan kita. Jangan hanya mencari kebodohan orang lain tanpa menyadari bahwa kita lebih bodoh dari mereka. Untuk apa Alloh memberikan kita akal jika tidak kita gunakan untuk berpikir. Berapa hati yang tersakiti karena lisan kita? Sadarkah... wewenang, jabatan, pangkat, kekayaan dan kekuasaan yang Alloh titipkan, sejatinya bukan untuk di bangga-banggakan apalagi dijadikan sebagai sarana untuk mendzolimi dan menyakiti mereka yang kita anggap segalanya dibawah kita.
Dengan tegas Alloh SWT. Memerintahkan kita untuk berhati-hati dalam bertindak. Sebagaimana firman-Nya :
يا ايها الذين امنوا اتقوا الله ولتنظر نفس ما قدمت لغد۞ واتقوا الله ۞ان الله خبير بما تعملون
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh dan hendaknya setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari akhir. Dan bertakwalah kepada Alloh, sesungguhnya Alloh maha mengetahhui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hasr : 18)
Hadirin jamaah solat idul fitri yang berbahagia
Ucapan “sedoyo kelepatane kulo, nyuwun diampunten” merupakan sebuah kalimat yang selalu terngiang ditelinga kita,diucapkan oleh seorang anak kepada orang tuanya bahkan sampai sujud sungkem meneteskan air mata, apakah ucapan tersebut hanya sebagai tradisi kemunafikan tahunan,  yang pada prakteknya selalu kita lakukan tanpa disertai penyesalan. Ketahuilah, kemunafikan tersebut justru menjadikan kita semakin durhaka. Bagaimana tidak, maaf , sungkem dan air mata yang kita teteskan dihari ini tak ubahnya sebuah sandiwara drama ditelevisi. Dalam hadistnya nabi muhammad SAW bersabda :
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَحْلَفَ وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ
Salah satu dari tanda orang munafik adalah berkata bohong. Terlebih yang dibohongi adalah orang tua kita sendiri, orang tua yang telah susah payah memenuhi rengekan dan tangisan anaknya membeli baju baru,ditengah susahnya perekonomian dan banyaknya anggaran yang harus dipenuhi, seperti yang kita rasakan sekarang, masihkah kemunafikan itu kita teruskan sehingga menjadi tumpukan karat dosa yang tak terhapuskan.
Oleh karena itu marilah kita jadikan moment sungkeman kali ini bukan hanya sekedar tradisi  idul fitri melainkan menjadi sebuah kebutuhan seorang anak untuk berbakti kepada orang tuanya yang bernilai ibadah.
“Kesempatan tidak datang dua kali,
tapi kesempatan akan datang pada mereka yang tidak berhenti mencoba.”
Mungkin pepatah tersebut bisa menjadi motifasi bagi kita untuk berbakti kepada orang tua. Bukankah dalam Surat Al Isro ayat 23 Alloh SWT telah memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada kedua orang tua.
وَقَضَى رَبُّكَ أَنْ لاَ تَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia, dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya.
Jamaah sholat idulfitri rohimakumuloh
Perjuangan orang tua dalam membesarkan kita penuh kucuran keringat yang menyisakan langkah-langkah yang semakin gemetar. Bahunya yang dahulu kekar sekarang kurus dan membungkuk, keriput tulang pipinya adalah hasil panas , perih dan sakit mereka demi anaknya yang tercinta. Bagi mereka senyum kita merupakan ramuan yang sangat mujarab meskipun segudang masalah sedang mereka hadapi. Tetapi betapa durhakanya, senyum mereka kita anggap sebagai racun, keluh kesahnya  kita jadikan sebagai beban, bahkan lebih dari itu, kesibukan memilih baju baru untuk hari ini membuat kita lupa keadaan mereka. Sudahkah mereka memiliki baju yang layak untuk dipakai hari ini atau bahkan untuk membeli ketupat saja mereka tak mampu. Sering kali kita melupakan keberadaan mereka yang sebenarnya masih bisa kita temui. Lalu bagaimana kita mengingat mereka yang sudah pergi untuk selamanya.? Apakah kematian mereka justru dijadikan sebagai gerbang kebahagiaan karena berkurangnya beban hidup kita.? Jangankan berziarah,dimana letak makamnya pun kita sudah lupa. Fatihah yang setiap saat mereka harapkan, tak pernah kita tujukan. Masihkah kita menganggap diri ini tidak durhaka.??
Dalam sebuah hadis, nabi Muhammad SAW bersabda :
لاَيَجْزِ وَلَدٌ وَالِداً إلاَّ أنْ يَجِدَهُ مَمْلُوْكًا فَيَشْتَرِيَهُ فَيَعْتِقَهُ
Seorang anak tidak akan sanggup membalas jasa orang tuanya, kecuali bila ia mendapati mereka menjadi seorang budak, lalu ia membeli dan memerdekakannya.
اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ ۞ اللهُ اَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Marilah... selagi kita masih bisa bernafas, semaksimal mungkin kita gunakan kesempatan ini untuk meraih ridho ilahi dengan cara mendapatkan ridho orang tua. Supaya kita tidak menyesal di kemudian hari dan mendapat predikat birrul walidain. Sesuai apa yang di janjikan oleh Rosululloh SAW didalam sabdanya.
مَنْ أَصْبَحَ وَلَهُ أَبَوَانِ رَضِيَانِ عَنْهُ أَوْ أَحَدُهُمَا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ
Barang siapa yang memasuki waktu pagi dan dia memiliki kedua orangtua yang ridho kepadanya maka pintu syurga terbuka lebar untuknya.
Semoga surga yang dijanjikan oleh rosululloh SAW. bisa kita raih bersama.
Hadirin jamaah solat idul fitri yang berbahagia
Untuk mengakhiri khutbah ini, marilah bersama-sama hadirkan wajah orang tua kita, guru-guru kita, sanak famili dan orang-orang yang pernah kita dzolimi. kita tundukkan kepala, mengkhusyukkan hati sambil mengheningkan perasaan untuk berdo’a dan memohon ampunan kepada Alloh SWT.
Allohumma ya Alloh ya hannan ya mannan ya dzal jalali wal ikrom
Ya Alloh disaat yang syahdu ini, kami segenap hamba-hambaMu berkumpul bersimpuh di tempat suci yang penuh rahmat, menyebut namamu yang agung, berdzikir, bermunajat kepadamu dengan takbir, tahmid dan tahlil.
      Ya Alloh yang maha penyayang, sayangilah kedua orang tua kami, yang telah bersusah payah merawat dan mendidik kami.
      Ya Alloh yang maha pengampun, ampunilah segala dosa dan kesalahan orang tua kami, karena semua kesalahan dan dosa yang mereka perbuat hanya demi kami.
      Ya Alloh yang maha lembut, lembutkan hati mereka untuk kami agar ridho mereka mengantar kami menuju ridoMu serta pertemukan kami dengan mereka dalam keabadian. nikmat syurga tidak akan terasa nikmat tanpa bersama mereka.
      Ya Alloh yang maha pemberi, Berikan kesempatan kami untuk berbakti kepada mereka.
      Ya Alloh yang maha pembuka, bukakan pintu hati kami agar selalu sadar bahwa hidup ini hanya sementara, hanya engkau yang tahu kapan ajal menjemput kami.
      Ya Alloh... jadikan sisa umur menjadi kebaikan bagi ibu bapak kami, jadikan kami anak yang sholeh yang dapat memuliakan ibu bapak kami.
      Ya Allah yang maha tahu segala lumuran aib dan maksiat, Ampunilah sebusuk apapun diri kami selama ini. ampuni sekelam apapun masa lalu kami. Ampuni setiap kata keras  yang pernah terlontar kepada orang tua kami.  
      Ya Alloh sudah terlalu banyak orang yang kami sakiti, kami hina dan kami aniaya. Ya alloh ampuni kami yang tak sempat meminta maaf pada mereka. Tanpa ampunanmu, amal baik kami tak akan cukup untuk menebus kesalahan kami pada mereka.
      Ya Alloh berilah kemudahan,kecerahan di masa yang kelam ini. Ya Alloh kabulkanlah do’a kami.

أعوذُ باللهِ مِنَ الشيْطانِ الرَّجِيْمِ قَدْ أفْلَحَ مَنْ تَزَكَّىْ وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى ، جَعَلَنَا اللهُ وَإيَّاكُمْ مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَأدْخَلَنَا وَإيَّاكُمْ فِيْ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
وَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
خطبة الثاني

اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ . اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ . اللهُ اَكْبَرُ
لاَإلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وِللهِ الْحَمْدُ.
الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَ هَذَا الْيَوْمَ عِيْدًا وَسَعَادَةً لِلْمُسْلِمِيْنَ . وَخَتَمَ بِهِ شَهْرُ رَمَضَانَ الْمُبَارَكَ الَّذِيْ كُتِبَ فِيْهِ الصِّيَامُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ . وَأُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلْمُتَّقِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ . وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
أَمّا بَعْدُ : يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم. الحمدلله رب العالمين. اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ ونَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّا مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنـَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَلٍ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَلٍ. اَللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ. اَللَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوْبَنَا بِالْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ اَللَّهُمَّ زَكِّ نُفُوْسَنَا  بِالْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ القُرْآنِ الَّذِيْنَ هُمْ أَهْلُكَ وَخَاصَّتُكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلاَهَا اَللَّهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ يَا مُجِيْبَ دَعْوَةِ الْمُضْطَرِّ إِذَا دَعَاكَ نَسْأَلُكَ أَنْ تُعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِميْنَ وَأَنْ تُذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَنْ تُدَمِّرَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَنْ تَجْعَلَ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًّا وَسَائِرَ بِلاَدِ الإِسْلاَمِ وَالْمُسْلِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ فِي كُلِّ مَكَانٍ. اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تُحَرِّرَ الْمَسْجِدَ الأَقْصَى وَأَرْضَ فِلِسْطِيْنَ، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ مِنْ جُنُوْدِ حَمَاس. اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ سَائِرِ بِلاَدِ الإِسْلاَمِ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
امين- امين- امين يا رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

Team penyusun
1. Ust. Ali Zaedi
2. Ust. Ahmad Jaelani
3. Ust. Abdul Holil
4. Ust. Muhammad Ridwan

Lay out
Muhammad Amiruddin
http://ismabaiturrohman.blogspot.com