kreatifitas santri

Foto saya
pemalang, jawa tengah, Indonesia
santri indonesia

Selasa, 11 Mei 2021

khutbah idul fitri terbaru paling populer hingga membuat jamaah meneteskan air mata

www.ismabaiturrohman.blogspot.com

kami menerima kritik dan saran yang membangun. demi memaksimalkan kinerja kami, silahkan masukan kritik dan saran di kolom komentar.

kami juga mengharapkan partisipasi dari pemirsa untuk menginfaqkan sedikit dari hartanya ke nomor rekening kami

*BRI 598801022105534*

خطبة الاولى

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ - وَللهِ الْحَمْدُ

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْراً. وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاَ. لاَإِلهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ. صَدَقَ وَعْدَهُ. وَنَصَرَ عَبْدَهُ.

 وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لَاإِلهَ إِلاَّاللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيّاَهُ. مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الكاَفِرُوْنَ.

الحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِياَفَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ االداَّعِيْ إِلىَ الصِّراَطِ المُسْتَقِيْمِ . اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ. أَماَّ بَعْدُ

فَيَا عِبَادَ اللهِ...  أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ. فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَأَحُثكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

فقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ: أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ  : يَآأَيُّهَا النَّاسُ.

اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وَقَالَ أَيْضًا : يَآأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ

مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ. وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَ نِسَآءَ. وَاتَّقُوْا اللهَ الَّذِيْ تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَالْأَرْحَامِ.

إنَّ اللهَ كان عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا 

Ma’asirol muslimin wazumrotal mu’minina rohimakumulloh

“Datang tak diundang, pulang pun tak diantar”

Mungkin itulah ungkapan yang paling tepat untuk mengawali khutbah idul fitri pagi ini. Misteri covid-19 yang masih mewabah, merupakan tantangan terberat bagi umat muslim dihari yang fitri. Entah sampai kapan ujian ini akan berakhir. Kita lelah menanti kebebasan di hari raya, berbagai cara telah diupayakan, beribu do’a telah dipanjatkan, namun harapan masih saja tetap menjadi harapan. Bukankah Alloh SWT. Akan mengabulkan segala do’a yang di panjatkan.? Sebagaimana firmanNya.   اُدْعُوْنِي اسْتَجِبْ لَكُمْ

“Berdo’alah kepadaku, niscaya akan aku perkenankan bagimu.” (Q.S. Al ghofir : 60)

Alloh SWT. Tidak akan mengingkari janjiNya. Lantas, mengapa do’a-do’a yang kita panjatkan tak kunjung dikabulkan, sehingga corona masih bebas berkeliaran..??? jawabanya ada pada diri kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa. Seorang ahlusshufi ibrohim bin adham mengatakan : “diantara yang menjadi penyebab terhalangnya do’a adalah, mengaku mengenal Alloh tetapi tidak menunaikan hak-hakNya, Membaca al-qur’an namun tidak mau mengamalkannya, mengaku cinta kepada Nabi, tetapi justru meninggalkan sunahnya dan sibuk meneliti aib orang lain, sampai lupa dengan aib diri sendiri”.

Sehina itukah perilaku kita? Sebuta itukah hati kita? sehingga ribuan do’a dan berbagai usaha yang dilakukan terasa sia-sia. 

Hadirin jamaah solat idul fitri yang dimuliakan Alloh.

Kehadiran makhluk bernama covid-19 merubah budaya dan kebiasaan yang sudah terbangun sejak lama dilingkungan kita. Situasi dan kondisi memprihatinkan ini menjadi bahan renungan mendalam bagi umat islam dan warga negara Indonesia. Aktifitas berubah menjadi serba virtual, baik itu sekolah maupun berdakwah. Terlebih aktifitas perekonomian yang menyebabkan bertambahnya orang miskin baru. Idul fitri yang identik dengan kemewahan, kini hanya menjadi angan tanpa kenyataan.

Pedagang meronta, jangankan untuk hidup bergelimang harta, mendapatkan sedikit laba saja tidak bisa.

Petani menjerit, jangankan untuk membangun kehidupan yang elit, mengembalikan modal saja sangat sulit.

Namun sadarlah, kebahagian tak selamanya diukur dengan harta benda. Sebagaimana firman Alloh SWT Dalam surat al baqoroh ayat 155

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ - وَللهِ الْحَمْدُ

Marilah sejenak kita lupakan, dampak dari pandemi yang meresahkan, agar supaya idul fitri tetap berkesan, meskipun penuh dengan kekurangan. 

Idul fitri adalah hari yang suci bagi orang yang mau mensucikannya.

idul fitri adalah hari bahagia bagi orang yang mau merasakannya.

idul fitri adalah hari penuh ampunan bagi orang yang mau memintanya.

Idul fitri bukanlah tujuan dari ramadhan, karena kata kemenangan yang sering kita gunakan untuk memaknai idul fitri, juga sebenarnya digunakan oleh syaitan. Jika dibulan ramadhan syaitan dibelenggu, maka dihari yang kita banggakan ini syaitan telah lepas dari belenggunya. Jika dibulan ramadhan kita mendapat pahala ibadah yang berlipat ganda,maka dihari ini kita telah kehilangan keagungannya. Apakah kebahagiaan yang kita banggakan dihari ini dikarenakan terlepasnya syaitan dari belenggu, ataukah  hilangnya ramadhan dari kehidupan kita yang belum tentu kita temui di tahun berikutnya.

Tentunya, kita bertanya-tanya, mengapa kita bahagia saat ini. Dan sudah barang tentu, kebahagiaan ini bukan karena terbebasnya syaitan dari belenggu apalagi karena ramadhan yang telah nyingkrih dari kehidupan kita. Kita bahagia karena pada detik ini kita telah bersih dari tumpukan dosa kepada alloh yang selama ini kita timbun. Sebagaimana firmanNya dalam hadist qudsi.

إذَا صَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوْا إلَى عِيْدِهِمْ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى يَا مَلَائِكَتِيْ كُلُّ عَامِلٍ يَطْلُبُ أَجْرَهُ 

وَعِبَادِيَ الَّذِيْنَ صَامُوْا شَهْرَهُمْ  وَخَرَجُوْا إلَى عِيْدِهِمْ اِشْهَدُوْا أَنِّيْ قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ

Yang pada intinya, barang siapa yang berpuasa ramadhan dan menjalankan soloat idul fitri, maka Alloh menyuruh kepada para malaikatNya untuk menjadi saksi bahwa alloh telah mengampuni dosa hamba-hambaNya.

      Sebulan penuh kita telah menjalankan ibadah puasa, dan tentunya kita pantas untuk mendapatkan samudra ampunan dari alloh SWT.

Jama’ah solat idul fitri yang berbahagia

Dalam haditsnya, Rosululloh SAW Bersabda:

مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلُمَةٌ  لِأَخِيِهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْئٍ ,فَلْيَتَحَلَلْهُ مِنْهُ اليَوْمَ قَبْلَ أنْ لاَ يَكُوْنَ دِيْنَار وَلاَ دِرْهَام, إنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ, وَإنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَات اُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ

Yang pada intinya, hadits tersebut mewajibkan untuk meminta maaf kepada sesama manusia yang pernah kita sakiti.

Betapa sakit perasaan ibunda tercinta saat kita bantah perintahnya, tak ingatkah bahwa beliaulah yang telah mempertaruhkan nyawanya disaat melahirkan. Tak sadarkah, bahwa kesuksesan yang selalu dibangga-bangakan tak lepas dari untaian do’anya. Tak malukah bahwa kekar dan moleknya tubuh yang selalu kita sombongkan bermula dari air susunya. Dan ketahuilah, betapa pedih penderitaan yang dirasakan seorang ayah demi sesuap nasi untuk sang buah hati. Fahamilah, bahwa seorang ayah merelakan kebahagiaannya demi senyum putra putrinya. Renungkanlah, demi mewujudkan impian anaknya, seorang ayah rela merendahkan derajatnya. Takan pernah ada balasan yang sebanding dengan pengorbanannya, Maka setidaknya jangan sampai kita memperdalam goresan luka di hati mereka.

Merenungi salah dan dosa kepada kedua orang tua saja, menjadikan keinginan kita sebagai penghuni syurga  hanyalah angan-angan belaka. Belum lagi ditambah dengan kesalahan kepada pasangan hidup, seorang suami yang sebelumnya tidak ada hubungan darah, kini justru menjadi orang  yang bertanggung jawab atas segala kebutuhanmu. Bahkan ia lebih mementingkan dirimu dibandingkan orang tuanya. Sementara rasa terimakasih saja tak pernah terbesit dihatimu apalagi kau ucapkan kepadanya. Tuntutan demi tuntutan yang kau lontarkan membuatnya semakin tertekan, bahkan masih saja kau bandingkan penghasilannya dengan yang orang lain dapatkan tanpa pernah kau mengerti betapa lelah dan letih yang ia rasakan. Sudahkah engkau berupaya untuk mengabdikan hidupmu, demi mendapatkan ridhonya.? 

Hadirin rohimakumulloh

Belum cukup sampai disitu, masih ada jutaan kesalahan kita yang bertebaran kepada sesama manusia, mulai dari lidah yang suka menghibah dan menyebar fitnah, hingga hati yang tak pernah lepas dari iri dan dengki.

Lewat momentum idul fitri, marilah kita perbaiki diri dengan cara menjalin silaturahmi, dengan harapan semoga Alloh SWT menghapus karat dosa yang melekat dihati.

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ - وَللهِ الْحَمْدُ

Untuk mengakhiri khutbah ini, marilah bersama-sama kita tundukkan kepala, mengkhusyukkan hati sambil mengheningkan perasaan untuk berdo’a dan memohon ampunan kepada Alloh.

Allohumma ya alloh ya hannan ya mannan

Ya alloh disaat yang syahdu ini, kami segenap hamba-hambaMu berkumpul bersimpuh di tempat yang suci penuh rahmat, menyebut namamu yang agung, berdzikir, bermunajat kepadamu dengan takbir, tahmid dan tahlil.

Ya alloh..

Bukakanlah lembaran-lembaran baru yang bersih yang menggantikan masa lalu kami.

Ya alloh ya tuhan yang maha penyayang, sayangilah kedua orang tua kami, yang telah berpeluh lelah merawat dan mendidik kami. Ampuni setiap kata keras kami yang pernah terlontar kepada mereka.

Ya alloh ampuni sikap tak peduli kami atas mereka,

Ya robb..

Berikan kesempatan kepada kami untuk berbakti kepada mereka, ya alloh lembutkan hati mereka untuk kami agar ridho mereka mengantar kami kepada ridoMu serta pertemukan kami dengan mereka dalam keabadian. nikmat syurga tidak akan terasa nikmat tanpa bersama mereka.

Ya robb.. bukakan pintu hati kami agar selalu sadar bahwa hidup ini hanya mampir sejenak, hanya engkau yang tahu kapan ajal menjemput kami, jadikan sisa umur menjadi kebaikan bagi ibu bapak kami, jadikan kami anak yang sholeh yang dapat memuliakan ibu bapak kami amin amin yarobbal alamin…

أعوذُ باللهِ مِنَ الشيْطانِ الرَّجِيْمِ قَدْ أفْلَحَ مَنْ تَزَكَّىْ وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى ، جَعَلَنَا اللهُ وَإيَّاكُمْ مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَأدْخَلَنَا وَإيَّاكُمْ فِيْ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَاسْتَغْفِرُوْهُ

إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


خطبه الثانية

اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ . اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ. اللهُ اَكْبَرُ.لاَإلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وللهِ الْحَمْدُ.

الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَ هَذَا الْيَوْمَ عِيْدًا وَسَعَادَةً لِلْمُسْلِمِيْنَ . وَخَتَمَ بِهِ شَهْرُ رَمَضَانَ الْمُبَارَكَ الَّذِيْ كُتِبَ فِيْهِ الصِّيَامُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ . وَأُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلْمُتَّقِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ . وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.أَمّا بَعْدُ

فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.وَأَحُسُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ: أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى - وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى

اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ ونَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا. رَبَّنـَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ. اَللَّهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ. نَسْأَلُكَ أَنْ تُعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِميْنَ وَأَنْ تُذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَنْ تُدَمِّرَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَنْ تَجْعَلَ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًّا وَسَائِرَ بِلاَدِ الإِسْلاَمِ وَالْمُسْلِمِيْنَ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالفَحْشَاءَ وَالشَّدَائِدَ وَالفِتَنَ وَالمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ يَارَبَّ العَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ فِي كُلِّ مَكَانٍ. اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ سَائِرِ بِلاَدِ الإِسْلاَمِ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ انْتَصِرْ لَنَا انْتِصَارَكَ لِأَحْبَابِكَ عَلَى أَعْدَائِكَ. اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ مَا نَحْنُ فِيْهِ وَمَا نَطْلُبُهُ وَنَرْتَجِيْهِ مِنْ رَحْمَتِكَ فِيْ أَمْرِنَا كُلِّهِ. فَيَسِّرْ لَنَا مَا نَحْنُ فِيْهِ مِنْ سَفَرِنَا. وَمَا نَطْلُبُهُ مِنْ حَوَائِجِنَا. وَقَرِّبْ عَلَيْنَا الْمَسَافَاتِ. وَسَلِّمْنَا منَ الْعِلَلِ وَالْآفَاتِ. وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا. وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا. يَا مَنْ أَجَابَ نُوْحًا فِيْ قَوْمِهِ وَيَا مَنْ نَصَرَ إِبْرَاهِيْمَ عَلَى أَعْدَائِهِ وَيَا مَنْ رَدَّ يُوْسُفَ عَلَى يَعْقُوْبَ يَا مَنْ كَشَفَ ضُرَّ أَيُّوْبَ يَا مَنْ أَجَابَ دَعْوَةَ زَكَرِيَّا يَا مَنْ قَبِلَ تَسْبِيْحَ يُوْنُسَ بْنَ مَتَى نَسْأَلُكَ بِأَسْرَارِ هَذِهِ الدَّعْوَاتِ الْمُسْتَجَبَاتِ أَنْ تَقْبَلَ مَا بِهِ دَعَوْنَاكَ وَأَنْ تُعْطِيَنَا مَا سَأَلْنَاكَ أَنْجِزْ لَنَا وَعْدَكَ الَّذِيْ وَعَدْتَهُ لِعِبَادِكَ الْمُؤْمِنِيْنَ لاَإِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ, رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

Barangkali dari pemirsa ada yang terketuk hatinya untuk mendonasikan sedikit hartanya untuk kami, sehingga kedepan kami bisa lebih maksimal dalam menyajikan teks khutbah idul fitri, pemirsa bisa mengirimkannya melalui rekening kami di nomor "BRI 598801022105534" dan hubungi kami di nomor 083111828687
kami menerima kritik dan saran demi kebaikan kami dan umat muslim. terimakasih atas kunjungannya.
salam ta'dzim


Tim Penyusun
Ustadz Tauhid
Ustadz Nur Arifin
Ustadz Ali Zaedi
Ustadz Muhammad Ridwan

Pembaca Ahli
Ribowo S.Pd
Wawan Arifudin S.Pd

Lay Out
Muhamad Amirudin Al Habru

Tidak ada komentar: